1 comments

MENGUNGKAP KEMATIAN MUNIR dari TINJAUAN BIOKIMIA

Published on Rabu, 07 April 2010 in ,

Indonesia kehilangan seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) yang selama ini dikenal gigih memperjuangkan kepentingan kaum tertindas menyusul kematian Munir, 7 September 2004. Hasil otopsi jenazah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir menunjukkan ada kandungan arsenik di lambung, darah dan urin yang berlebihan. Arsen sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun. Bagaimana Arsen bisa menyebabkan racun dan menyebabkan kematian Munir?

  ARSENAT

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33, golongan VA dalam sistem periodik unsur. Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock.

Arsenat, suatu analog fosfat, bersifat racun karena memisahkan oksidasi dari fosforilasi pada proses glikolisis.


Berdasarkan gambar di atas, energi yang terjadi pada oksidasi terwujud dalam ikatan fosfat energi tinggi pada posisi satu dari 1,3-bisfosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP pada reaksi dengan ADP yang dikatalisis oleh enzim fosfogliserat kinase membentuk 3-fosfogliserat.
Karena ada 2 molekul triosafosfat yang dioksidasi maka akan terbentuk 2 molekul ATP. Pada reaksi ini, NAD+ tereduksi menjadi NADH. Reaksi tersebut termasuk fosforilasi pada tingkat substrat.

Struktur dan reaktivitas arsenat (AsO43-) sangat mirip Pi. Pada reaksi yang dikatalisis oleh gliseraldehida 3-fosfat DH, arsenat dapat menggantikan fosfat pada penyerangan terhadap zat antara tioester kaya energi. Produk reaksi ini, 1-arseno-3-fosfogliserat tidak stabil, sangat berbeda dengan 1,3-bisfosfogliserat. 1-arseno-3-fosfogliserat dan asil arsenat lainnya dihidrolisis dengan cepat dan spontan. Karenanya, seluruh reaksi dengan adanya arsenat adalah:

Gliseraldehid 3-fosfat + NAD+ + H2O à 3-fosfogliserat + NADH + 2 H+

Perhatikan bahwa glikolisis dapat berlangsung adanya arsenat tetapi tidak menghasilkan ATP yang biasanya terbentuk pada konversi 1,3-bisfosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat. Jadi, arsenat memindahkan oksidasi dari fosforilasi dengan membentuk asil arsenat yang sangat labil. Arsenat dalah racun kuat karena arsenat biasanya mensubstitusi fosfat pada reaksi-reaksi transfer fosforil. Juga, arsenit (AsO2-) membentuk suatu kompleks dengan tiol. Jadi arsenat dapat memutus rangkaian oksidasi dan fosforilasi.

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

1 Response to MENGUNGKAP KEMATIAN MUNIR dari TINJAUAN BIOKIMIA

riz
7 April 2010 pukul 18.52

memang sobat walaupun Bang munir telah tiada, namun jasa2 beliau akan nasionalisme dan pembelaan terhadap HAM sangat mengena dihati kita para pejuang bangsa..
tapi ingat sobat mati gugur satu tumbuh seribu!

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Add Your Comment